Senin, 24 Agustus 2015

Puisi Matematika


Welcome in Math
Memberanikan diri melangkah kan kaki..
Dari titik yang tak berarti..
Berjalan hingga kemudian berlari..
Layaknya bilangan cacah..
Dimulai dari 0, 1, 2, hingga seterusnya..
Kita akan berlari bersama dengan langkah yang sudah pasti seirama..
Mengejar mimpi di HIMAPTIKA..
Layaknya sifat komutatif perkalian..
Aku dikali kamu sama dengan kamu dikali aku..
Bukan justru seperti himpunan kosong.. yang tak memiliki anggota sama sekali..
Seperti lingkaran yang tak berujung akan terus bergandengan.. yang ada hanyalah titik pusat.. dimana pusat itu adalah tujuan utama kita..
Walau selama kita berjalan banyak sekali rintangan menghadang hingga semangat kian terdeferensial..
Tapi aku menyadari kalian ada disini.. yang terus mnyemangati hingga puncak integral
Teman.. perjalan ini akan berlku.. layaknya grafik trigonometri..

Selasa, 10 Maret 2015

Makalah Upaya Pemerintah Dalam Pemberdayaan Masyarakat




UPAYA PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DISUSUN OLEH

NUR  AMELIA  SANUSI  PUTRI (1405045041)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MATEMATIKA
2014
SAMARINDA
ABSTRAK

Pemerintah pasti menginginkan bangsanya maju bukan hanya berkembang. Suatu bangsa yang maju akan selalu bergantung pada Sumber Daya Manusianya (SDM). Namun kenyataannya masih banyak sekali Sumber Daya Manusia yang kurang tepat pemberdayaannya.

Pemerintah daerah dan masyarakat di daerah dituntut untuk lebih diberdayakan sekaligus diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk mempercepat laju pembangunan daerah.  Namun potensi sumber daya alam tersebut belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan dan diolah dengan tepat dan optimal oleh masyarakatnya.  

Pemberdayaaan masyarakat adalah merupkan strategi pembangunan. Peran pemerintah dalam memberikan kesejahteraan merupakan tugas utama. Untuk itu sudah selayaknya anggaran negara di alokasikan untuk kesejahteraan rakyat.

Sudah cukup banyak upaya pemerintah dalam memberdayakan masyarakat, mulai dari lembaga- lembaga, yayasan, pelatihan, bantuan dana hingga beberapa organisasi turut serta dalam upaya ini.

 Namun pemberdayaan masyarakat terbilang belum berhasil sepenuhnya. Terlihat jelas pada kota-kota yang terbilang cukup besar. Masih sering saja terlihat anak-anak jalanan yang sibuk bekerja. Mulai dari mengamen, menjual koran hingga sol sepatu. Pengangguran juga terbilang cukup memeuhi kota. Banyak yang telah menyelesaikan pendidikan hingga sarjana  namun masih saja menganggur.

 Pemerintah harus lebih memperhatikan tujuan dari pemberdayaan tersebut. Dan di harapkan dapat menyeluruh ke semua tempat. Tidak hanya pada satu patokan daerah saja yang di berdayakan.
KATA PENGANTAR


Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pertolonganNya, makalah ini dapat diselesaikan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Tak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sudjaya selaku dosen Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) yang telah memberikan  bimbingan dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu memenuhi tugas mata kuliah  Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Selain itu, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai tujuan dari pemberdayaan  masyarakat dan juga usaha pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat yang lebih bermutu.
Penulis mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, saran dan kritikan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagaimana yang diharapkan oleh Penulis.

Samarinda,  2 maret  2015


Penulis

DAFTAR ISI



ABSTRAK …………………………………………………………………...  1
KATA PENGANTAR .....................................................................................  2
DAFTAR ISI .....................................................................................................  3
BAB I      PENDAHULUAN............................................................................. 4
1.1.      Latar Belakang Masalah........................................................... 4
1.2.      Rumusan Masalah..................................................................... 7
BAB II   PEMBAHASAN ................................................................................ 9
2.1.      Tujuan Pemberdayaan Masyarakat ........................................... 9
2.2.      Upaya Pemberdayaan Masyarakat............................................. 9
BAB III   PENUTUP ......................................................................................  11
3.1.      Kesimpulan ............................................................................  11
3.2.      Saran ......................................................................................  12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 13





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki permasalahan tentang kemiskinan dan pengangguran yang cukup komplek. Dapat di lihat dengan nyata di lampu lalu lintas kota yang kerap kali bukan hanya ramai oleh pejalan kaki ataupun pengendara lain yang bergegas untuk bekerja, melainkan penyapu jalanan, anak-anak yang menjual koran, mengamen, hingga mengemis.
Anak-anak yang seharusnya berada di lingkungan sekolah justru di sibukkan dengan aktifitas  yang tidak semestinya di lakukan oleh anak-anak seumuran mereka. Tugas anak-anak bangsa adalah belajar dan berprestasi guna membangun demi masa depan bangsanya. Namun fakta yang terlihat jauh sekali dari harapan untuk mengubah Indonesia dari negara berrkembang menjadi negara maju. Tingginya kemiskinan  berakibat pada pendidikan setiap anak. Kurang mampunya orang tua dalam memberikan pendidikan adalah salah satu alasan membuat anak-anak ini harus rela turun ke jalan berpanas-panasan demi mencari penghasilan dengan berbagai cara guna memenuhi kebutuhan. Hal seperti ini sudah  biasa terjadi pada anak-anak yang mulai ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tuanya.  Minimnya pendidikan yang jalani oleh orang tua kini berakibat pula pada anak-anaknya. Rendahnya pendidikan menjadi salah satu dasar rendahnya pembangunan yang mampu di lakukan oleh pemerintah. Pada masa sekarang ini pendidikan merupakan landasan utama dalam mendapatkan pekerjaan. Semakin tinggi pendidikaan seseorang maka bisa dibilang akan mudah mendapat kepercayaan dari pemerintah dan juga beberapa perusahaan, namun rendahnya pendidikan akan berdampak sebaliknya.
Hubungannya dengan  masalah pendidikan, suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara self  profelling, dan tumbuh menjadi negara yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendidikaan penduduknya.
Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbilang cukup banyak. Namun masih banyak sekali masyarakat yang pengangguran sehingga tingkat kemiskinan semakin tinggi. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi sebagian masyarakat.  Di Indonesia sudah banyak sekali lulusan sarjana mulai dari D3 hingga S1 namun masih ada saja yang tidak mendapatkan pekerjaan.  Akibatnya setiap tahun tingkat kemiskinan semakin bertambah bukan justru menurun. Kurangnya kesempatan yang di berikan oleh pemerintah ataupun perusahaan-perusahaan salah satu penyebab adanya pengangguran di setiap kota. Pengangguran terdidik setiap tahun akan terus bertambah karena kurangnya lapangan pekerjaan. Perencaanaan kurang selaras dengan lapangan pekerjaan, ketidak sesuaian antara permintaan dan penawaran kerja salah satu penyebab utama tingginya tingkat penganggguran pendidik. Belum lagi Indonesia juga mengalami pengangguran tidak terdidik yang sangaat sulit mendapatkan pekerjaan karena tidak mempunya bekal apapun dalam keaahlian.
Di zaman yang modern ini banyak masyrakat Indonesia yang kurang memahami sarana teknologi yang banyak di gunakan oleh perusahaan. Minimnya pengetahuan tentang penggunaan alat-alat teknologi ini menyebabkan masyarakat kesulitan dalam mencari pekerjaan. Penggunaan alat-alat modern ini salah satu penyebab kurangnya tenaga kerja yang di berlakukan. Pada masa ini setiap pekerjaan di kerjakan oleh mesin tidak lagi menggunakan tenaga manusia yang banyak seperti pada zaman dahulu. Banyak masyarakat yang masih awam dalam dunia kerja modern ini. Masyarakat yang sudah tidak mengemban pendidikan butuh pembinaan dari pemeintah agar mengerti dan memahami proses yang modern sekarang ini. Modernisasi merupakan salah satu modal kehidupan. Modernisasi memberikan banyak kemudahan kepada manusia salah satunya kemajuan teknologi. Teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologi cenderung bergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang di timbulkan oleh arus modernisasi. Hal ini salah satu yang menyebabkan sulitnya masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan.
Pembangunan masa depan membutuhkan peranan negara aktif sekaligus memecahkan permasalahan yang sedang di alami Indonesia yaitu kemiskinan dan penggangguran yang setiap tahunnya meningkat. Banyaknya kasus kemiskinan dan pengangguran adalah pusat utama permasalahan yang harus di selesaikan oleh pemerinah. Pemerintah mempunyai tanggung jawab besar dalam perubahan bangsa menuju masa depan yang lebih baik. fungsi pemerintah dalam kaitannya dengan pemberdayaan yakni mengarahkan masyarakatnya pada kemandirian dan pembangunan demi terciptanya kemakmuran didalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini pemberdayaan masyarakat berarti tidak bisa dilepaskan dan diserahkan begitu saja kepada masyarakat yang bersangkutan. Pemberdayaan masyarakat yang optimal agar mampu memberdayakan diri menjadi lebih baik harus dengan terlibatnya pemerintah secara optimal dan mendalam. Pemberdayaan masyarakat sendiri berdiri pada satu pemikiran bahwa pembangunan akan berjalan dengan sendirinya apabila masyarakat diberi hak mengelola sumber daya alam yang mereka miliki dan menggunakannya untuk pembangunan masyarakat.

1.2              Rumusan Masalah

            Banyaknya sumber daya manusia yang di miliki di Indonesia ini seharusnya mampu membawa Indonesia menjadi sebuah negara maju bukan hanya menjadi negara berkembang di kancah internasional. Hanya saja pemberdayaan masyarakat yang kurang. Masih begitu banyak sumber daya manusia yang tidak bekerja dalam tanda kutip pengangguran tidak mempunyai pekerjaan apapun. Kemiskinan yang begitu terlihat nyata dengan banyaknya anak-anak yang mengemis, mengamen dan juga menjual Koran di sepanjang jalan. Dengan hal tersebut sudah jelas sekali bahwa anak-anak ini tidak mengemban pendidikan seperti halnya anaak di usia mereka. Yang seharusnya bergegas ke sekolah dan mengemban pendidikan selaku peneruss bangsa yang akan memperjuang kan Indonesia kedepannya. Namun bagaimana dengan pengangguran yang beggitu banyak di sekitar kita, mereka ada juga yanag bahkan lulusan S1 namun hingga saat ini belum juga mendapa pekerjaan. Sehinggan hanya berdiam diri dirumah.
Dari dua kasus tersebut sangat jelas sekali bahwa peran pemerintah begitu di butuhkan dalam pemberdayaan masyarakat suatu bangsa. Pemerintah harus menjelaskan dan juga membuaktikan maksud dan tujuan dari pemberdayaan masyarakat yang sesungguhnya. karena pada saat ini seolah tidak ada perbedaan antara yang mngemban pendidikan tinggi dan juga yang tidak mengemban pendidikan sekaliipun. Pemerintaha harrus lebih mengutamakan tujuan dari pemberdayaan masyarakat agar rakyat benar-benar dalam pemberdayaan dan mampu menjadi penerus bangsa.
Banyak sekali usaha dalam pemberdayaan masyarakat namun bisa di bilang kurang menyeluruh karena yang menjadi pusat hanyalah di pusat kota namun tidak menengok ke bagian desa. Walaupun ada beberapa organisasi yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat yang bergerak khusus di bidang desa. Namun tetap saja kurang efisien karena hanya berpatokan pada satu desa saja, seharusnya pemerintah lebih berperan dalam keseluruhan desa.
Sehingga  dapat kita tarik kesimpulan bahwa yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana tujuan pemerintah dalam suatu pemberdayaan masyarakat guna meningkat kan kualitas SDM suatu bangsa. Dan juga bagaimana upaya pemerintah dalam memberdayakan masyarakat agar lebih baik lagi.  
Mengetahui apa saja usaha yang sudah di lakukan pemerintah guna meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan harus dilaksanakan secara menyeluruh mencakup segala aspek kehidupan masyarakat untuk membebaskan kelompok masyarakat dari dominasi kekuasan yang meliputi bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Konsep pemberdayaan dibidang ekonomi adalah usaha menjadikan ekonomi yang kuat, besar, mandiri, dan berdaya saing tinggi dalam mekanisme pasar yang besar dimana terdapat proses penguatan golongan ekonomi lemah. Sedang pemberdayaan dibidang politik merupakan upaya penguatan rakyat kecil dalam proses pengambilan  keputusan yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya atau kehidupan mereka sendiri. Konsep pemberdayaan masyarakat di bidang sosial budaya merupakan upaya penguatan rakyat kecil melalui peningkatan, penguatan, dan penegakan nilai-nilai, gagasan, dan  norma-norma, serta mendorong terwujudnya organisasi sosial yang mampu memberi kontrol terhadap perlakuan-perlakuan politik dan ekonomi yang jauh dari moralitas.



BAB 2
PEMBAHASAN

2.1       Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
              Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat  adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Dari paparan tersebut dapat kita simpulkan bahwa tujuan pemberdayaan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan, dan ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupi.  
2.3   Upaya Pemerintah Dalam Pemberdayaan Pemerintah
Peran pemerintah dalam memberikan kesejahteraan merupakan tugas utama. Untuk itu sudah selayaknya anggaran negara di alokasikan untuk kesejahteraan rakyat. Berbagai model pemberdayaan masyarakat, tidak luput dari peran pemerintah dalam memberdayakan masyarakat. Banyak program pemberdayaan masyarakat yang digulirkan pemerintah melalui Departemen maupun Lembaga Pemerintah Non Departemen seperti:
PNPM Mandiri (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) PNPM adalah program nasional Untuk itu, melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri diharapkan dapat terjadi harmonisasi prinsip-prinsip  dasar, pendekatan, strategi, serta berbagai mekanisme dan prosedur pembangunan  berbasis pemberdayaan masyarakat sehingga proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan lebih efektif dan efisien (Pendum PNPM Mandiri, 2007).
PEMP (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir) penggalangan partisipasi masyarakat dan kegiatan usaha ekonomi produktif  lainnya yang berbasis sumber daya lokal dan berkesinambungan. Yang dikhususkan untuk masyarakat pesisir (Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, 2005: 1).
PDM-DKE (Pemberdayaan Daerah dalam Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi),  Dalam rangka penanggulangan akibat krisis ekonomi. Pemerintah mencanangkan program Perluasan. Salah satu program diantaranya adalah program "Pemberdayaan Daerah dalam Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi".
KUBE (Kelompok Usaha Bersama) dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial para kelompok miskin yang meliputi terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan dinamika kehidupan kelompok sosial sehingga menjadi sumber daya manusia yang utuh dan mempunyai tanggung jawab sosial.
UKM (Usaha Kecil Menengah) tujuannya adalah untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat yang di lakukan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan usaha kecil dan menengah melalui program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri.







BAB 3
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
1. Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut terlibat dalam berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah. Fungsi pemerintah dalam kaitannya dengan pemberdayaan yakni mengarahkan masyarakatnya pada kemandirian dan pembangunan demi terciptanya kemakmuran didalam kehidupan masyarakat.
            2. Tujuannya adalah  terwujudnya kemandirian masyarakat dalam upaya pembangunan yang lebih baik sehingga menciptakan masyarakat yang lebih unggul dalam kehidupan yang pada dasarnya adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut terlibat dalam berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah

3. Bentuk-bentuk usaha pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat antara lain:  PNPM Mandiri (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat), PEMP (PemberdayaanEkonomi Masyarakat Pesisir), KUBE (kelompok Usaha Bersama), Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
4. Masih ada upaya pemerintah yang kurang tepat sasaran dalam pemberdayaan masyarakat sehingga pemerintah perlu meninjau kembali agar upaya tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya.
    

3.2       SARAN

 1.  Agar  pemerintah  lebih  meningkatkan pemberdayaan masyarakat kedepannya, memprogramkan untuk anak-anak yang benar-benar kurang mampu dalam mengemban pendidikan, dan mengutamakan lulusan sarjana agar memudahkan mendapatkan kerja serta memberi lebih banyak wawasan kepada setiap masyarakat sehingga sumber daya bangsa akan lebih berkembang.  
 2. Pemerintah perlu meninjau dan mengawai dengan ketat jalannya program-program pemberdayaan masyarakat agar lebih tepat sasaran sehingga pemerintah akan lebih mengetahui kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi oleh masyarakat.
3. Masyarakat perlu aktif  berperan dalam program-program yang di jalankan pemerintah. sehingga akan muncul keseimbangan antara upaya pemerintah dalam pemberdayaan masyaarakat  dan juga masyarakat dalam upaya pembangunan
4. Masyarakat perlu ikut mengawasi jalannnya berbagai upaya pemerintah dalam program-program pemberdayaan masyarakat agar lebih terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah dan juga masyarakat sendiri.







DAFTAR PUSTAKA


1. Drs. Joko Tri Prasetyo, dkk.2011.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:PT Rineka Cipta
2. M. Rahardjo Dawam.2012.Pembangunaan Pascamodernis.Sleman:INSISTPress
3. M. Setiadi Elly, dkk.2006.Ilmu Sosial Budaya Dasar.Jakarta:Kencana
4. Suratman.2014.Ilmu Sosial & Budaya Dasar.Malang:Intimedia