
MENENTUKAN
KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)
DISUSUN OLEH
NUR
AMELIA SANUSI PUTRI (1405045041)
RIDANIA ISTIQOMAH (1405045076)
MATA KULIAH : MATEMATIKA SD DAN SMP
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MATEMATIKA
2014
SAMARINDA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pertolonganNya, makalah ini dapat
diselesaikan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Tak lupa juga
penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Suriyati selaku dosen Matematika SD/SMP yang telah memberikan bimbingan dengan sebaik-baiknya.
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu memenuhi tugas mata kuliah Matematika
SD/SMP. Selain itu, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah memberi
pengetahuan kepada pembaca mengenai tujuan dari mempelajari Persekutuan Faktor
Terkecil (KPK)
Penulis
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, saran dan
kritikan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagaimana yang
diharapkan oleh Penulis.
Samarinda,
22 Februari 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................... 2
DAFTAR
ISI ..................................................................................................... 3
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................................
4
1.1. Latar
Belakang..........................................................................
4
1.2. Rumusan
Masalah.....................................................................
7
BAB
II PEMBAHASAN ................................................................................ 9
2.1.
Definisi Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) ...................... 9
2.2.
Kelipatan dan kelipatan persekutuan......................................... 9
2.3.
Menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK)............... 10
BAB
III PENUTUP ...................................................................................... 11
3.1.
Kesimpulan ............................................................................ 11
3.2.
Saran ...................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................
13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan dasar utama
bagi setiap orang. Terutama anak-anak sejak dini harus sudah di berikan
pendidikan terutama pendidikan yang mencakup matematika dan bahasa Indonesia.
Setiap pembelajaran pasti membutuhkan angka yang di ajarkan di matematika dan
bahasa yang sudah jelas digunakan salah satunya dalam membaca. Dari penjelasan
ini sudah sangat jelas pentingnya pendidikan matematika bagi setiap anak-anak.
Pendidikan hendaknya mampu membentuk
cara berfikir dan berperilaku anak yang positif. Tatanan berfikir yang ingin
dibentuk adalah kemampuan berfikir logis, kritis dan sistematis. Sehingga dari
kemampuan berpikir ini akan mengarahkan setiap orang khususnya siswa berprilaku
positif, terarah dan efektif.
Matematika sebagai salah satu ilmu pengetahuan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan berfikir setiap orang. Oleh karena itu, kesadaran untuk mampu mengetahui dan memahami matematika bagi siswa sangat diharapkan sudah tumbuh sejak usia dini.
Matematika sebagai salah satu ilmu pengetahuan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan berfikir setiap orang. Oleh karena itu, kesadaran untuk mampu mengetahui dan memahami matematika bagi siswa sangat diharapkan sudah tumbuh sejak usia dini.
Membentuk pemahaman yang utuh pada
anak dalam pelajaran matematika diperlukan kecintaan terlebih dahulu terhadap
matematika, sehingga seorang pendidik hendaknya mampu menciptakan “Fun
Learning” di dalam kelas. Fun learning pada matematika dapat tercipta apabila
seorang guru mampu mengajarkan konsep matematika menggunakan metode dan
teknik-teknik yang bervariatif sehingga tidak monoton dan membosankan bagi
anak-anak didik khususya anak-anak Sekolah Dasar (SD).
Salah satu materi yang menjadi dasar matematika sekolah
adalah bilangan. Pemahaman yang baik tentang konsep bilangan akan sangat
membantu dalam memahami konsep-konsep yang lain, seperti pada materi Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK) yang merupakan materi yang diajarkan dari tingkat SD
sampai SMP dan banyak digunakan untuk memahami konsep matematika SMA.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
a. Definisi
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) ?
b. Apa
perbedaan kelipatan dan kelipatan persekutuan ?
c. Bagaimana
cara menentukan Kelipatan Pesekutuan Terkecil (KPK)?
1.3 TUJUAN
a. Untuk
memahami definisi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).
b. Untuk
memahami kelipatan dan kelipatan persekutuan.
c. Untuk
mengetahui cara menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK) adalah suatu konsep yang paralel dengan konsep
faktor persekutuan terbesar (FPB), yang dikenal faktor persekutuan terkecil
(KPK). Suatu bilangan bulat c disebut kelipatan persekutuan dari
bilangan-bilangan bulat tak nol a dan b jika a c dan b c. Hal ini berarti pula
nol adalah kelipatan persekutuan dari a dan b. Perlu diingat pula bahwa ab dan
–(ab) adalah kelipatan persekutuan dari a dan b, dan salah satunya positif.
Dengan menggunakan prinsip terurut sempurna (well ordering principle),
himpunan kelipatan persekutuan dari a dan b harus sebuah bilangan bulat
terkecil; kita menyebutnya kelipatan persekutuan terkecil dari a dan b, dan
ditulis KPK(a, b).
Definisi
:
Kelipatan
persekutuan terkecil dari dua bilangan bulat tak nol a dan b, dilambangkan
KPK(a, b), adalah bilangan positif m yang memenuhi:
(i) a | m dan b | m.
(ii)
Jika a | c dan b | c dengan c > 0 maka m ≤ c.
Sebagai
ilustrasi, kelipatan persekutuan positif dari –12 dan 30 adalah 60, 120, 180, …
. Dengan demikian, KPK(-12, 30) = 60.
Dari diskusi terdahulu, kita dapat secara jelas menyatakan
bahwa jika diberikan dua bilangan tak nol a dan b maka KPK(a, b) selalu ada,
dan KPK(a, b) ab. Kelipatan
suatu bilangan adalah himpunan-himpunan bilangan asli yang habis oleh bilangan
tersebut. Misalnya himpunan 2 adalah {2, 4, 6, 8, 10} himpunan kelipatan dari 4
adalah {4, 8, 12, 16,……} kelipatan persekutuan adalah himpunan irisan dari
himpunan-himpunan kelipatan. Mislnya dari himpunan kelipatan persekutuan 2 dan
4 adalah {4, 8, 12,……} dari himpunan itu anggota terkecilnya adalah 4, maka
kelipatan persekutuan terkecil (KPK adalah anggota terkecil dari anggota
himpunan kelipatan persekutuan). Jadi, Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
adalah hasil perkalian dari sebuah faktor-faktor (prima) yang berbeda dengan
mengambil pangkat tertinggi.
2.2
Kelipatan dan kelipatan persekutuan
Mika dan Miko bersama-sama terdaftar sebagai siswa di suatu
lembaga bimbingan belajar. Dalam lembaga bimbingan belajar tersebut, Mika
memiliki jadwal untuk les matematika tiap 2 hari sekali, sedangkan Miko tiap 3
hari sekali. Apabila hari ini mereka bertemu dalam les matematika, berapa hari
lagi mereka akan bertemu di les matematika berikutnya?
Untuk mengetahui kapan Mika dan Miko akan bertemu pada les
matematika berikutnya, kita modelkan jadwal les mereka berdua sebagai berikut.

Dari tabel tersebut, kita dapat melihat bahwa Mika akan les
pada 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 hari berikutnya. Sedangkan Miko akan les pada 3, 6,
9, dan 12 hari berikutnya. Dari contoh ini kita dapat menyebut bahwa 2, 4, 6,
8, dan 10 merupakan kelipatan-kelipatan dari 2, sedangkan 3, 6, 9, dan 12
merupakan kelipatan-kelipatan
dari 3. Jadi apakah yang dimaksud dengan kelipatan?
Kelipatan suatu bilangan adalah hasil perkalian bilangan itu
dengan bilangan asli. Bilangan-bilangan hasil perkalian bilangan itu sendiri
dengan bilangan cacah secara berurutan.
Contoh : kelipatan 2 = 2,4,6,8,10
Dari tabel di atas, kita juga dapat
melihat bahwa Mika dan Miko akan bertemu les matematika pada hari ke-6 dan
ke-12. Bilangan-bilangan 6 dan 12 ini merupakan kelipatan persekutuan dari 2 dan 3.
Kelipatan persekutuan adalah
kelipatan dari suatu bilangan yang sama dengan kelipatan bilangan lainnya.
Dapatkah kamu menyebutkan
kelipatan-kelipatan persekutuan dari 2 dan 3 selain 6 dan 12? Kelipatan
persekutuan dari 2 dan 3 selain 6 dan 12 di antaranya adalah 18, 24, dan 30.
Dari sini kita dapat melihat bahwa kelipatan persekutuan dari 2 dan 3 jumlahnya
sangat banyak sekali. Akan tetapi dari kelipatan-kelipatan persekutuan tersebut
ada yang terkecil, yaitu 6. Bilangan 6 ini selanjutnya disebut kelipatan persekutuan terkecil (KPK)
dari 2 dan 3. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari beberapa bilangan
adalah bilangan kelipatan dari bilangan-bilangan tersebut yang paling kecil.
Setelah kita mengenal kelipatan,
kelipatan persekutuan, dan KPK, sekarang kita akan berlatih untuk menemukan KPK
dari dua bilangan atau lebih. Seperti dalam menemukan FPB, KPK dapat ditentukan
dengan cara mendaftar, faktorisasi prima, dan cara sengkedan.
2.3
Menentukan
kelipatan persekutuan terkecil
1.
Metode Irisan Himpunan
Di dalam metode irisan himpunan, pertama kita tentukan himpunan kelipatan-kelipatan positif dari bilangan pertama dan bilangan kedua. Kemudian kita tentukan himpunan persekutuan kelipatan dari bilangan-bilangan itu dan akhirnya kita pilih bilangan terkecil dari himpunan itu.
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari p dan q, dengan p,q anggota himpunan bilangan asli adalah bilangan terkecil anggota himpunan bilangan asli yang habis dibagi oleh p dan q.
Contoh 1 :
Tentukan KPK dari 8 dan 12 !
Jawab :
Misalkan himpunan-himpunan kelipatan positif dari 8 dan 12 berturut-turut adalah K8 dan K12.
K8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72 ………
K12 = 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108 ……
Himpunan kelipatan persekutuannya adalah :
K8 = K12 = 240, 480, 720 …..
Karena bilangan terkecil dari K8 dan K12 adalah 24, KPK dari 8 dan 12 adalah 24, ditulis KPK (8,12) = 24.
Contoh 2:
Tentukan KPK dari 40, 60, dan 80.
Jawab:
Misalkan himpunan-himpunan kelipatan positif dari 40, 50 dan 60 berturut-turut adalah K40, K60, dan K80.
K40 = 40, 80, 120, 160, 200, 240, 280, 320, 360, 400, 440, 480,…
K60 = 60, 120, 180, 240, 300, 360, 420, 480,…
K80 = 80, 160, 240, 320, 400, 480,…
Himpunan kelipatan persekutuannya adalah
K8 = K12 = 240, 480, 720,…
Karena bilangan terkecil dari K40 dan K60 dan K80 adalah 240, KPK dari 40, 60 dan 80 adalah 240 dan ditulis
KPK (40, 60, 80) = 240
Di dalam metode irisan himpunan, pertama kita tentukan himpunan kelipatan-kelipatan positif dari bilangan pertama dan bilangan kedua. Kemudian kita tentukan himpunan persekutuan kelipatan dari bilangan-bilangan itu dan akhirnya kita pilih bilangan terkecil dari himpunan itu.
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari p dan q, dengan p,q anggota himpunan bilangan asli adalah bilangan terkecil anggota himpunan bilangan asli yang habis dibagi oleh p dan q.
Contoh 1 :
Tentukan KPK dari 8 dan 12 !
Jawab :
Misalkan himpunan-himpunan kelipatan positif dari 8 dan 12 berturut-turut adalah K8 dan K12.
K8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72 ………
K12 = 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108 ……
Himpunan kelipatan persekutuannya adalah :
K8 = K12 = 240, 480, 720 …..
Karena bilangan terkecil dari K8 dan K12 adalah 24, KPK dari 8 dan 12 adalah 24, ditulis KPK (8,12) = 24.
Contoh 2:
Tentukan KPK dari 40, 60, dan 80.
Jawab:
Misalkan himpunan-himpunan kelipatan positif dari 40, 50 dan 60 berturut-turut adalah K40, K60, dan K80.
K40 = 40, 80, 120, 160, 200, 240, 280, 320, 360, 400, 440, 480,…
K60 = 60, 120, 180, 240, 300, 360, 420, 480,…
K80 = 80, 160, 240, 320, 400, 480,…
Himpunan kelipatan persekutuannya adalah
K8 = K12 = 240, 480, 720,…
Karena bilangan terkecil dari K40 dan K60 dan K80 adalah 240, KPK dari 40, 60 dan 80 adalah 240 dan ditulis
KPK (40, 60, 80) = 240
Contoh 2.
Tentukan KPK dari 40, 60, dan 80.
Jawab.
Misalkan himpunan-himpunan kelipatan positif dari 40, 50, dan
60 berturut-turut adalah K40, K60, dan K80.
K40 = 40, 80, 120, 160, 200, 240, 280, 320, 360, 400, 440.
480, …
K60 = 60, 120, 180, 240, 300, 360, 420, 480, …
K80 = 80, 160, 240, 320, 400, 480, …
Himpunan kelipatan persekutuannya adalah
K8 K12 = 240, 480, 720, …
Karena bilangan terkecil dari K40 K60 K80 adalah 240, KPK
dari 40, 60, dan 80 adalah 240 dan ditulis,
KPK (40, 60, 80)
= 240.
2. Menentukan KPK dengan cara mendaftar
Misalkan
kita akan menentukan KPK dari 12 dan 18. Untuk menentukan KPK-nya, kita dapat
mendaftar beberapa kelipatan dari kedua bilangan tersebut dalam tabel seperti
berikut.

Dari tabel
tersebut kita mendapatkan bahwa kelipatan dari 12 dan 18 di antaranya adalah
36, 72, dan 108. Sehingga, KPK dari 12 dan 18 adalah 36.
3. Menentukan KPK dengan Fakorisasi Prima
Sebelumnya kita
telah menentukan KPK dari 12 dan 18 dengan menggunakan cara mendaftar. Sekarang
kita akan menentukan KPK dari kedua bilangan tersebut dengan faktorisasi prima.
Untuk menentukan faktorisasi prima dari 12 dan 18, kita dapat menggunakan pohon
faktor.

Sehingga,
12=22×3
18 = 2 × 32
18 = 2 × 32
Setelah
mengubah 12 dan 18 dalam bentuk faktorisasi primanya, selanjutnya kita akan
tentukan KPK dari kedua bilangan tersebut. Bagaimana cara menentukan KPK dari
beberapa bilangan apabila faktorisasi prima dari bilangan-bilangan tersebut
diketahui?
KPK dari
beberapa bilangan dapat ditentukan dengan mengalikan semua faktor prima dari
bilangan-bilangan tersebut dan dipilih pangkat yang paling tinggi.
Perhatikan
bahwa 12 sama dengan 2 pangkat 2 dikali 3. Sedangkan 18 sama dengan 2 kali 3
pangkat 2. Sehingga semua faktor prima dari kedua bilangan tersebut adalah 2
dan 3. Pangkat tertinggi dari 2 adalah 2 dan pangkat tertinggi dari 3 adalah 2.
Sehingga KPK dari 12 dan 18 adalah 22 × 32 = 36.
4. Menentukan KPK dengan Cara Sengkedan
Pada dua contoh
sebelumnya, kita telah mencari KPK dari 2 bilangan. Kali ini kita akan mencoba
untuk menentukan KPK dari 3 bilangan, yaitu 1.575, 2.625, dan 6.615. Untuk
menentukan KPK dari tiga bilangan tersebut dengan cara sengkedan, perhatikan
gambar berikut.

Aturan dalam
cara sengkedan untuk menentukan KPK hampir sama dengan menentukan FPB. Apabila
FPB dari beberapa bilangan merupakan perkalian dari bilangan prima pembagi yang
dilingkari, untuk menentukan KPK kita harus mengalikan semua bilangan prima
pembagi tersebut. Sehingga KPK dari 1.575, 2.625, dan 6.615 adalah 33
× 53 × 72 = 165.375.
5. Algoritma Euclide
Untuk
menentukan KPK(a, b) dengan cara ini, kita memanfaatkan pengetahuan kita
tentang algoritma Euclide untuk menentukan FPB(a, b) dan hubungan antara KPK
dan FPB, yaitu FPB(a, b). KPK(a, b) = ab untuk bilangan-bilangan bulat positif
a dan b.
Cara
ini sangat berguna untuk mencari KPK dari dua buah bilangan a dan b jika dengan
faktorisasi prima tidak mudah untuk ditentukan. FPB (a, b)-nya.
Contoh
5.
Tentukan
KPK (731 , 952).
Jawab.
Dengan
menggunakan algoritma Euclide, diperoleh
FPB(731
, 952) = 17.
Dengan
sifat 1, diperoleh
KPK
(731 , 952) =
= 40936.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Definisi kelipatan ialah Kelipatan Persekutuan
Terkecil dari dua bilangan bulat tak nol a dan b, dilambangkan KPK(a, b),
adalah bilangan positif m yang memenuhi:
(i) a | m dan b | m.
(ii)
Jika a | c dan b | c dengan c > 0 maka m ≤ c.
B. Perbedaan
kelipatan dan kelipatan persekutuan ialah Kelipatan suatu bilangan adalah hasil
perkalian bilangan itu dengan bilangan asli. Bilangan-bilangan hasil perkalian
bilangan itu sendiri dengan bilangan cacah secara berurutan. Kelipatan
persekutuan adalah kelipatan dari suatu bilangan yang sama dengan kelipatan
bilangan lainnya.
C. cara-cara menentukan Kalipatan Persekutuan
Terkecil (KPK) yaitu dengan cara irisan himpunan, faktorisasi prima, cara
mendaftar, Cara Sengkedan, Algoritma
Euclide
3.2 Saran
1. Anak-anak
terlebih dahulu di beri penjelasan mengenai proses belajar dan pentingnya
belajar karena merupakan suatu pembelajaran sebagai ilmu pengetahuan.
2. Agar pengajar
lebih meningkatkan dan memprogramkan untuk anak-anak teknik
pembelajaran yang benar-benar mudah sehingga akan dengan cepat di mengerti.
3. Orang tua perlu meninjau dan mengawai dengan
ketat jalannya proses belajar anak-anak
dirumah maupun di sekolah.
DAFTAR
PUSTAKA
Sinaga
Mangatur.2006.Terampil berhitung
matematika untuk SD kelas IV. Erlangga. Jakarta.
Sudwiyanto,dkk.2001.Buku Saku Pintar Matematika SD Kelas 4, 5,
& 6.Jakarta.Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar